Senin, 24 Desember 2012

INSECTA


Serangga (Insecta) adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda)  yang bertungkai  enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti "berkaki enam".Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut entomologi. Serangga termasuk dalam kelas insekta (subfilum Uniramia) yang dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera  (misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya kupu-kupu dan ngengat). Kelompok Apterigota terdiri dari 4 ordo karena semua serangga dewasanya tidak memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya termasuk dalam kelompok Pterigota karena memiliki sayap .

Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi. 
Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Fosil-fosilnya dapat dirunut hingga ke masa Ordovicius. Fosil kecoa dan capungraksasa primitif telah ditemukan. Sejumlah anggota Diptera seperti lalat dan nyamuk yang terperangkap pada getah juga ditemukan.


Hewan ini juga merupakan contoh klasik metamorfosis. Setiap serangga mengalami proses perubahan bentuk dari telur hingga ke bentuk dewasa yang siap melakukan reproduksi. Pergantian tahap bentuk tubuh ini seringkali sangat dramatis. Di dalam tiap tahap juga terjadi proses "pergantian kulit" yang biasa disebut proses pelungsungan. Tahap-tahap ini disebut instar. Ordo-ordo serangga seringkali dicirikan oleh tipe metamorfosisnya. Metamorfosis pada serangga ada 2, yaitu metamosfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna, perbedaan yang mencolok pada metamorfosis sempurna adanya tahap membentuk kepompong sedangkan pada metamorfosis tidak sempurna tidak adanya tahap kepompong. Metamorfosis, sempurna antara lain terjadi pada ordo Lepidoptera, Coleoptera, Diptera, dan Hymenoptera, sedangkan metamorfosis tak sempurna terjadi pada ordo Orthoptera, Hemiptera, dan Homoptera.
metamorfosis sempurna dan tidak sempurna

Secara morfologi, tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan lunak beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala (caput), dada(thorax), dan perut (abdomen).


Banyak serangga yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, diantaranya yaitu sebagai organisme pembusuk dan pengurai termasuk limbah, sebagai objek estetika dan wisata, bermanfaan pada proses penyerbukan maupun sebagai musuh alami hama tanaman, pakan hewan (burung) yang bernilai ekonomi tinggi, penghasil madu (dari genus Apis) dll. Disamping peran secara langsung serangga juga memiliki peran yang tidak langsung yaitu menjaga keseimbangan ekologi di alam, karena serangga adalah salah satu dari rantai makanan, dimana beberapa jenis burung menjadikan serangga sebagai makanannya, namun jika jumlah yang tidak terkendali karena keseimbangan alam yang terganggu karena akibat berkurangnya pemangsa serangga, maka jumlah serangga akan tidak terkendali, karena salah satu sifatnya perkembang biakannya yang cepat, sehingga hal ini juga akan merugikan, baik bagi pertanian, perkebunan, kepada manusia secara langsung.

Serangga mempunyai spesies paling banyak di antara hewan-hewan lain sehingga banyak hubungannya dengan kepentingan manusia. Serangga dapat berperan merugikan maupun menguntungkan. Salah satu golongan serangga yang merugikan adalah serangga yang menjadi hama tanaman. Serangga ini merugikan karena dapat bersifat sebagai pemakan daun, pengerek batang buah dan biji, pemakan dan pengerek akar, ataupun pengisap cairan tumbuhan.

Banyak serangga pengisap cairan tumbuhan yang disebut kutu daun seperti wereng, kutu loncat, dan kutu putih. Serangga-serangga ini mempunyai peran sebagai vektor/pembawa virus tumbuhan yang sangat merugikan. Selain itu, serangga lain seperti nyamuk dan lalat dapat juga berperan sebagai vektor dari beberapa penyakit pada manusia, misalnya nyamuk Anopheles yang berperan sebagai vektor penyakit malaria, nyamuk Aedes sebagai vektor penyakit demam berdarah, dan lalat Tse tse sebagai vektor penyakit tidur Afrika.
Gambar-8.25-Ulat-dari-kupu-kupu-Pieris-brassicae-yang-diserang-parasit-Apanteles-Pupa-Apanteles-keluar-dari-tubuh-ulat.jpg (144×141)
Ulat dari kupu-kupu Pieris brassicae yang diserang parasit Apanteles (Pupa Apanteles keluar dari tubuh ulat)

Serangga predator dan serangga parasit juga mempunyai peran yang menguntungkan dalam pemberantasan hama secara biologis. Tiap jenis hama tanaman, mempunyai serangga predator dan serangga parasit tertentu. Satu jenis hama tanaman, mungkin mempunyai 3 macam parasit sesuai dengan tingkat perkembangan hama tersebut, yaitu parasit telur, parasit larva, dan parasit pupa
makanan pada serangga tergantung pada tipe pada mulutnya, ada beberapa jenis tipe mulut pada serangga yang ini juga akan menentukan jenis makanannya yaitu : menusuk menghisap, menggigit mengunyah. dalam dunia serangga ada beberapa jenis makanan yang sering ditemukan, yaitu serangga jenis herbivora, karnivora dan ada juga omnivora.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar